Sepatu safety merupakan alat pelindung diri (APD) wajib yang digunakan pekerja di area berisiko tinggi, seperti konstruksi, pertambangan, minyak dan gas, serta industri berat lainnya. Peran utama sepatu safety adalah melindungi kaki pekerja dari potensi bahaya, seperti benda jatuh, tumpahan bahan kimia, sengatan listrik, maupun kecelakaan lain yang dapat menimbulkan luka serius.
Selain berfungsi protektif, sepatu safety juga dituntut untuk menyediakan kenyamanan bagi si pemakai. Pasalnya, sebagian besar pekerjaan di area berisiko mengharuskan mobilitas tinggi dalam jangka waktu lama, sebab itu diperlukan desain dan material sepatu yang ringan dan lentur.
Dalam beberapa tahun terakhir, produsen sepatu safety terus berinovasi guna memenuhi standar keamanan terkini serta ekspektasi pengguna akan kenyamanan dan desain yang stylish. Beragam bahan baru pun diintroduksikan sebagai pengganti atau campuran material standar untuk sol sepatu safety, seperti kulit, karet alami, dan plastik poliuretan.
Berikut tiga bahan inovatif yang tengah ramai dikembangkan untuk meningkatkan kualitas dan performa sepatu safety.
1. Serat Karbon
Serat karbon merupakan bahan pembentuk sistem komposit untuk beragam produk teknik, mulai dari badan pesawat, baling-baling kipas angin, hingga chassis mobil balap Formula 1. Berkat sifatnya yang kuat dan sangat ringan, saat ini serat karbon juga mulai diaplikasikan pada sepatu safety.
Dibandingkan bahan-bahan konvensional, serat karbon jauh lebih kuat dalam menahan beban, anti korosi, sekaligus sangat ringan hingga mengurangi kelelahan kaki saat digunakan dalam waktu lama. Adopsi serat karbon pada sepatu safety terutama terlihat pada sol luar yang kontak langsung dengan permukaan kasar atau panas.
Salah satu produsen pelopor penggunaan komposit karbon pada sepatu safety adalah Haix, produsen asal Jerman yang banyak memasok untuk pasar Eropa dan Amerika Utara. Mereka mengklaim penggunaan serat karbon bisa mengurangi berat sepatu safety hingga 20%.
2. Nanomaterial
Nanomaterial mengacu pada partikel bahan dengan ukuran 1 sampai 100 nanometer yang memiliki sifat unik, diantaranya kuat sekaligus lentur, tahan korosi, hingga anti bakteri dan jamur. Hal ini didukung perbandingan luas permukaan dan volume yang besar pada partikel nanomaterial. Contoh jenis nanomaterial yang biasa digunakan pada sepatu adalah nano silika, grafen, nanokristal selulosa, dan nano tanah liat.
Dalam aplikasinya pada sepatu safety, nanomaterial sering digunakan sebagai bahan campuran atau lapisan pada bagian sol, baik sol luar maupun sol bagian dalam sepatu. Nanomaterial berfungsi untuk menguatkan struktur dan menambah daya tahan terhadap tekanan atau suhu ekstrem, menahan minyak dan cairan, hingga mencegah jamur dan bakteri pada sol sepatu.
Perusahaan besar seperti Dow Chemical dan BASF juga aktif mengembangkan nanomaterial untuk produk footwear. Paten Dow dengan nama Soboles terdiri dari partikel silika nano yang dapat menghasilkan efek air dan minyak tolak, membuat sepatu safety anti slip dan lebih tahan lama meski digunakan di lingkungan asam, basa, atau minyak.
3. Bahan Ramah Lingkungan
Isu keberlanjutan dan ramah lingkungan kini tak hanya menjadi perhatian produk elektronik atau makanan, namun juga produk safety dan peralatan industri. Masyarakat semakin sadar cara produksi dan bahan baku suatu produk turut berdampak besar bagi kesehatan lingkungan.
Terkait hal ini, beberapa perusahaan sepatu safety mulai mengurangi penggunaan bahan sintetis dan berpindah ke bahan alami, daur ulang, atau renewable. Contohnya penggunaan karet pohon pinus, bambu, ecobricks, wol daur ulang, sampai limbah produksi biji kopi atau serat kelapa sebagai bahan sol sepatu safety.
Disamping bahan baku, aspek ramah lingkungan pun mulai diterapkan di seluruh siklus produksi, seperti pengolahan limbah pabrik yang bertanggung jawab, minimalisasi emisi karbon, hingga pemilihan bahan pembungkus eco-friendly dan dapat didaur ulang.
Produsen sepatu safety global yang konsisten menerapkan prinsip ramah lingkungan diantaranya adalah Terra Footwear dan Tredsafe. Mereka juga kerap berinovasi demi mengurangi jejak lingkungan sepatu safety yang diproduksi, baik dari aspek bahan baku, proses produksi, maupun rantai distribusi global.
Itulah beberapa contoh bahan dan teknologi mutakhir yang tengah dikembangkan produsen sepatu safety, baik untuk meningkatkan proteksi maupun kenyamanan bagi para pengguna. Riset dan eksperimen terus berlanjut, seperti pengaplikasian bahan-bahan cerdas yang bisa beradaptasi dengan suhu dan tekanan lingkungan.
Dengan inovasi material yang berkelanjutan, diharapkan sepatu safety dapat semakin andal melindungi pekerja dari risiko kecelakaan di tempat kerja. Seiring itu, aspek ergonomi dan desain juga perlu diperhatikan agar para pekerja tetap produktif dan nyaman selama menjalankan aktivitas di lapangan.